Senin, 20 Juli 2009

Anak kecil yang tak menyuarakan keceriaannya

Di awal minggu, aku telah menemukan sebuah peristiwa kecil yang sebenarnya tiap orang pernah dan mungkin akan menemukannya. Tapi bagiku, peristiwa yang kutemui di pom bensin Sawahan ini adalah salah satu peristiwa yang ingin aku temui.

Anak itu,anak lelaki kecil itu,kumal,kotor,dan memiliki kekurangan dalam tubuhnya. Ya,dia tak bisa bersuara pada dunia. Ekspresi yg selalu ia tunjukkan adalah senyum sambil mengangkat alis dan tertawa sambil menunjukkan giginya yang ternyata putih sempurna. Ia selalu ceria, walaupun ia tak bisa menyuarakan keceriaannya.

Aku kagum padanya.

Terlepas dari kisah hidupnya yang aku yakin penuh dgn keajaiban dan warna pelangi, aku suka pada caranya berkomunikasi dgn manusia sekitarnya. Ya, ia gerakkan tangan dan wajahnya untuk menunjukkan apa yang ia inginkan dan rasakan. Dgn sabar dan ceria khas anak anak, ia mengajari dua lelaki dewasa penjaga pom berbagai bahasa isyarat. Aku suka tepuk tangan dan tawa yg ia lakukan setelah kedua orang dewasa itu berhasil menggerakkan jari2nya membentuk huruf2 abjad.

Melihat anak lelaki itu tersenyum, entah kenapa bibirku tersenyum. Sepertinya aku bisa merasakan kebahagian yg dirasakannya. Tapi aku yakin apa yg dirasakannya lebih daripada yg aku rasa.

Anak kecil itu seperti menyadarkanku agar aku tak berhenti berjuang. Ya,dgn kesabaran dan keluguan dan kecerian anak kecil yg dimilikinya,ia berhasil mengajari orang dewasa. Dan aku harus bisa.

Terlepas dari itu semua, ada sedikit rasa sesal, kenapa aku tak turun dan bergabung dgn kedua orang dewsa itu dan bergabung dalam tawa anak lelaki kecil yg kotor tapi memiliki gigi putih sempurna itu?

Nb: aku tertarik dgn bhs isyarat. Tp sampai sejauh ini,aku hanya bisa bhs isyarat alfabet. Ada yg bisa?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar