Rabu, 22 Juli 2009

Waspada: Minyak tanah langka!


Tadi pagi, aku melayani dua tetanggaku yg beli minyak tanah di toko ku. Aku bicara pada dua ibu itu,'sakniki 5500,bu'.
Dengan muka sangat terkejut,salah satu ibu yg berusia di atas 50 tahun itu berkata,'ha?mundhak neh? Walah,suwi2 sampek 10 ewu luwih kuwi.' Ibu yg laen nimpali,'ho oh ki. Suwi2 wis ra iso mangan'.

Huf,bener juga. Minyak tanah saat ini uda sulit di dapet. Bisa dibilang langka. Buktinya, bapak2 yg jadi t4 langganan ortuku kulakan minyak tanah malah beli dtoko kami. Untung2an aja dtoko kami masih ada sisa dikit minyak tanah.

Hum..memang sekarang pemerintah menganjurkan agar rakyat memakai kompor gas dan gas sbg pengganti minyak tanah. Tapi,tak smw orang mau dan BISA memakai kompor gas,khususnya randa2 (baca:janda) di desaku yg sudah tua dan tinggal sendiri. Menurut mereka,malah lebih bahaya kalo make kompor gas. Lebih baik memakai kompor minyak ato malah tungku yg telah bertahun2 mereka pakai.

Namun, kini harga minyak tanah telah melambung jauh jauh jauh tinggi. Aku masih ingad,ketika SD aku melayani mereka,harga minyak masih di bawah seribu. Lalu smp,harga minyak mulai naik seribu lebih,duaribu...terus terus hingga sekarang.

Huf,gmn nasib para mbok randa itu selanjutnya? Uang yang dipunyai oleh mereka sangad sangad sangad terbatas. Dan dgn uang itu,beliau2 harus membeli bahan bakar minyak yg merupakan langkah awal untuk mempertahankan hidup mereka. Bagaimana tidak,dgn minyak itu mereka memasak makanan untuk dpt bertahan hidup.

Yah,tetap semangad ajah untuk ibu2 janda itu. Dan tetap berusaha semoga minyak tanah dan minyak2 lain akan turun harganya. Kalo begini caranya,gas pun akan langka........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar